
Wah... wah... wah Ibu tidak setuju suami sering melarang anak, tetapi Ibu sendiri berteriak histeris ketika anak jatuh. Hasilnya sudah terlihat. Anak kaget, menangis, dan tidak berani mencoba lagi. Jadi, Ibu dan suami setali tiga uang. Akan tetapi saya menghargai Ibu, karena sadar bahwa apa yang dilakukan akan merugikan perkembangan anak.
Kalau Ibu berteriak histeris saat dia terjatuh, sudah terlihat dampaknya bukan? Anak tidak berani mencoba lagi dan dikhawatirkan menjadi anak yang kurang percaya diri. Mengenai ayah yang banyak melarang, itu juga bisa menyebabkan anak mati kutu, tidak berani mencoba sesuatu yang baru, tidak berani menghadapi tantangan, ragu-ragu akan kemampuan dirinya. Kadang-kadang dapat menyebabkan anak makin sengaja melakukan apa yang dilarang.
Cara yang tepat agar anak terhindar dari kegiatan yang membahayakan dirinya, sangat bergantung pada kegiatan yang dilakukan. Pertama-tama, mengajari anak. Misalnya, bagaimana cara yang benar ketika menuruni anak tangga. Kedua, mengalihkan perhatian anak pada kegiatan lain. Ketiga, membiarkan anak melakukan apa yang dia inginkan, tetapi di tempat yang sesuai. Misalnya, dia suka menyobek-nyobek majalah, berikan majalah bekas dan singkirkan majalah yang baru. Ibu beserta suami bisa mencoba untuk mempraktikkan saran-saran yang diberikan, semoga Ibu bersama suami menjadi tim yang kompak dalam mengasuh dan membesarkan anak.