Sumber: www.kompas.com
Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama, mengatakan, beban mental tidak seharusnya menjadi alasan untuk mengesahkan aborsi pada kehamilan semester akhir. Ini adalah perbedaan utama yang tidak diketahui oleh para aktivis proaborsi.
Dalam sebuah wawancara minggu ini dengan majalah Kristen, Relevant, Obama mengatakan, larangan aborsi kehamilan semester akhir harus ketat, pengecualian untuk hal-hal yang membahayakan kesehatan sang ibu harus didefinisikan dengan jelas.
"Sekarang saya tidak sependapat beban mental adalah sesuatu yang membahayakan kesehatan ibu. Yang membahayakan kesehatan ibu adalah masalah fisik yang timbul dalam kehamilan, ini masalah nyata dan signifikan," kata Obama, Kamis (3/7) atau Jumat (4/7) waktu Indonesia.
Tahun lalu, setelah Mahkamah Agung menerapkan larangan terhadap aborsi kehamilan semester akhir, Obama mengatakan ia sangat tidak setuju dengan keputusan tersebut karena bertentangan dengan perlindungan kesehatan wanita hamil sebelumnya.
Pengecualian kesehatan penting bagi pendukung aborsi, namun oleh penentangnya dianggap sebagai jalan pintas yang sah. Dengan membatasi pengecualian kesehatan, Obama membedakan diri dengan para pendukung aborsi lainnya.
NARAL Pro-Choice America, pendukung proaborsi, yang mendukung Obama pada saat pemilihan pendahuluan mengeluarkan penyataan resmi. Menurut organisasi ini, pengecualian kesehatan harus termasuk masalah kesehatan mental yang mungkin terjadi saat kehamilan. Misalnya, beberapa anomali hal-hal yang berhubungan dengan janin yang dapat menganggu emosi wanita hamil dan keluarganya.
Senator Illinois ini secara konsisten mempertahankan pendapatnya bahwa hukum yang membatasi aborsi harus mencakup pengecualian bagi kesehatan dan keselamatan sang ibu. Juru bicara Obama, Tommy Vietor, mengatakan, "Sudah jelas Obama secara konsisten yakin pengecualian harus didefinisikan secara jelas, dan terbatas." (C9-08)
Obama: Pengecualian Aborsi Harus Jelas
Labels:
The Moslem Barack O